Home Tutorial Hunwick?Profix
Tulis Dari Hati, Baru Dapat Menyentuh Hati

Thursday, February 9, 2023

Kosong

Alternate Exterior angles of Parallel lines & their Transversal

Pada gemuruh ombak yang serak, aku mendambamu dalam balutan jarak, teriringi deras tangis terisak, rinduku tak terbendung beranak-pinak; meruak.

Akhir-akhir ini, hubungan kita semacam dua jenis garis yang sering kita temui di buku matematik saat bersekolah.

Kata mereka garis itu garis paralel dan garis berpotongan.

Garis paralel. Bersifat sejajar dan sama, persis dengan kita. Sepanjang tahun bersama, melewati bersama berbahagi cerita. Saat seorang berduka atau gembira, maka yang lainnya turut merasa. Namun, kita sekadar jalan bersaing, tanpa bisa menyatu sekalipun.

Garis berpotongan. Bertemu di satu titik dan berpisah setelahnya, yang tengah terjadi pada kita. Tahunan bersama, jenuh kerap yang kau rasa. Jauh-jauh kau berkelana, aku pula yang dilupa. Aku takut menjadi titik pertemuan takdir yang kau lintas dan kau lepas.

Namun, satu yang pasti. Apapun kita, aminkan bahawa apa yang kita cari itu adalah yang terbaik. 

Untukmu, untukku, untuk kita.


Pin en loves

Kehidupan ini banyak meminta kita untuk menerima keadaan. 

Sedia tidak sedia, mahu tidak mahu, kelak yang ditakdirkan pasti akan terjadi. Tidak mungkin rasanya untuk aku mampu menepis rasa sakit yang menyebalkan hati, air mata ini juga berhak jatuh menitis seperti senyum yang berhak melengkung. ltu baru adil namanya. 

Air mata tidak diciptakan sia-sia, ia berhak jatuh berderai di saat lisan terbata-bata menyampaikan sakitnya perasaan. Air mata berhak turun mengalir dengan deras, bersamai doa yang samar, serak yang tidak jelas.

Dunia ini begitu tidak terduga. 
Ada yang menangis di atas kenderaan, ada yang menangis di sejadah rumah ibadah, ada yang menangis saat di malam tahun baru, dan juga ada yang menangis di sudut kisi-kisi rumah.

Tidak ada yang benar-benar kuat. Kita tidak pernah tahu bila dan di mana seseorang menjatuhkan air matanya. 

Air mata juga boleh menguatkan, kan?

Setiap mengingatmu, lidahku selalu kelu. Kata-kataku berhenti di halaman tentangmu. Sudahlah. Sampai bila kau akan terus menghantuiku? Bukankah sudah kau relakan kisah kita berubah menjadi sebungkus kenangan? 

Hah... ya. Bukan kau yang menghantuiku. Akulah yang masih saja mencari-cari bayangmu dalam sekeping ingatanku. 

FLY WITH ME IN ANOTHER WORLD on Tumblr

Aku tak punya judul untuk tulisan ini. Sama seperti hari kelmarin, pikiran aku masih memutar kaset lama tentangmu. Rindukah aku?

Entahlah. Mungkin hatiku sedang mencuba berdamai mengeluarkanmu. Tidak baik memendam namamu terlalu lama bukan? Jejakamu pasti kesal jika tahu namamu ada di hati jejaka lain. 

Bagaimana dengan malammu? Pasti kini kamu sedang membunuh waktu lewat malam di udara bersamanya. Seperti kita dulu. 

Ya, hanya itu yang tersisa dalam diriku setelah perpisahan kita yang pilu. 

No comments:

Post a Comment

Labels

Perasaanku (19) Sayang (13) Ujian (12) Semangat (6) Ukhuwah (5) Cerpen (1) Suka (1) Yasmin J Hunwick (1)