Aku bersandar di dinding sambil melelapkan mata. Pancuran air mandian sengaja aku biarkan mengalir membasahi setiap inci dan pelusuk kulit. Aliran air dingin yang mencium kulit seakan mengaktifkan segala pancaindera yang ada. Aku menggigil menderita kesejukkan namun tetap jua aku biarkan.
Aku berharap dengan setiap titis air yang mencium tubuhku ini akan pergi dengan membawa setiap masalah yang membebani badan dan fikiran.
Semoga hilang segala kecelaruan. Semoga hilang segala keserabutan. Semoga hadir ketenangan.
Mungkin harus aku akui, yang kehidupan ini sememangnya sulit. Bukankah tuhan sudah mengatakan "tunjukkan aku jalan yang lurus" di awal kalam sucinya?
Benar. Hidup kadang memang rumit.
Dalam perjuangan ini, tidak ada yang terlalu cepat. Tidak ada yang terlalu lambat.
Semua sudah Tuhan tetapkan di masa yang tepat.
Setiap dari kita adalah istimewa. Dengan cara dan upaya yang tak semestinya sama.
Boleh jadi jalan mereka lebih cepat, tapi itu bukan maksudnya kau tidak hebat.
Sesungguhnya kau diberi lebih banyak peluang untuk mengaut hikmah sepanjang perjalanan itu.
Jangan mengalah, dan teruslah percaya pada yang satu.
Sesungguhnya kau diberi lebih banyak peluang untuk mengaut hikmah sepanjang perjalanan itu.
Jangan mengalah, dan teruslah percaya pada yang satu.
Kuatkan usaha, panjatkan doa-doa. Semoga dalam setiap liku-liku perjalanan terisi kekuatan.
Jalan ini terlalu panjang dan melelahkan. Jika bukan tuhan yang memberi kekuatan, dah lama aku tersungkur tak mampu menapak lagi.
Semoga keputusan-keputusan hidup yang kita pilih, bukanlah dipandu oleh rasa negative, takut, khawatir, kecewa dan dendam. Hiduplah kita di atas keputusan-keputusan yang diambil atas dasar keyakinan dan keinginan. Sungguh, setiap pilihan yang kita ambil, pasti tuhan yang mengaturnya terlebih dahulu.
Meskipun langit berubah setiap hari tetapi ia tetap ada.
Mungkin seperti itu juga aku mencintaimu.
Terkadang aku marah, terkadang aku sayang, terkadang aku rindu.
Cinta itu tetap ada, meski cara aku menunjukkannya selalu berubah-ubah.
Kadang bukan makanan apa yang kita pesan, tapi dengan siapa kita habiskan makanan itu.
Kadang bukan kemana destinasi kita tuju, tapi dengan siapa kita pergi.
Kadang bukan berapa jauh kita menapak, tapi seberapa bermakna perjalanan itu.
Tulisan-tulisan yang pernah mengoncangkan hati yang pernah kita baca, boleh jadi tertulis dari masa lalu yang getir.
Tulisan-tulisan yang memberi makna dalam hidup yang pernah kita baca, boleh jadi tertulis dari panjangnya dan peritnya perjalanan hidup.
Kembali lagi tentang pancuran air. Bagaimana sejuk dan derasnya air yang mencurah, sejuk lagi mata ini memandangmu dan derasnya hati ini berkocak.
Mungkin hujan adalah perjumpaan dari titik akhir. Aku tahu, kau pun tahu, kita sama-sama suka hujan dan sunyi.
Aku sendiri, kau sendiri, diam dalam sepi.